Pages

Tuesday, May 21, 2013

Budidaya Sayuran di Pekarangan

Budidaya sayuran di pekarangan bukan merupakan hal baru. Praktik pemanfaatan demikian sudah lama dilakukan terutama di pedesaan. Namun demikian, seiring berjalannya waktu kebiasaan tersebut semakin ditinggalkan, dan banyak pekarangan di pedesaan justru tidak dimanfaatkan, dibiarkan terlantar dan gersang.
Bertolak belakang dengan kecenderungan tadi, jumlah penduduk akhir-akhir ini terus mengalami peningkatan sehingga kebutuhan bahan pangan semakin bertambah. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut banyak menemui permasalahan, diantaranya adalah fenomena perubahan iklim global yang berpengaruh pada tingkat produksi dan distribusi bahan pangan.

Penyempitan lahan pertanian akibat penggunaan di bidang non pertanian, dan tingginya tingkat degradasi lahan sehingga menyebabkan berkurangnya hasil panen juga menjadi permasalahan. Oleh sebab itu, strategi baru dalam pemenuhan bahan pangan (sayuran) perlu dikembangkan. Salah satunya melalui pemanfaatan lahan pekarangan.

Berbeda dengan lahan pertanian secara umum, pekarangan rumah memiliki luasan yang relatif sempit, bersentuhan langsung dengan penghuni rumah, serta memiliki peran yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, pemanfaatannya dalam budidaya sayuran harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi optimal, baik dalam hal tingkat produksi maupun dalam pemanfaatan lainnya di rumah tangga.
Beberapa prasyarat yang harus dipenuhi antara lain, harus memiliki nilai estetika atau keindahan sehingga selain dapat dimakan juga dapat mempercantik halaman rumah.

Strategi yang dapat dilakukan seperti pengaturan jenis, bentuk, dan warna tanaman. Selain itu, model yang digunakan sebaiknya bersifat mobile atau mudah untuk dipindahkan.

Hal ini diperlukan guna mengantisipasi pemanfaatan dan penataan pekarangan. Model budidaya yang dapat memenuhi kriteris demikian adalah model budidaya secara vertikal atau vertikultur dan budidaya dalam pot.
Informasi lebih lanjut mengenai budidaya sayuran secara vertikultur dan pot, klik di sini.
Sumber : BPTP Sulawesi Selatan

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Sample Text