Cara Membuat Pupuk Cair Organik
Pupuk Cair |
Pupuk Cair : setelah beberapa saat lalu saya membahas tentang Cara Pembiakan Bakteri EM4 untuk pupuk organik, kali ini saya akan share tentang Cara Membuat Pupuk Organik Cair dengan menggunakan proses anaerob atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari, penulisan artikel tentang Pupuk Cair Organik ini sendiri sebenarnya terinsfirasi dari beberapa buku yang sempat saya baca tentang Cara Membuat Pupuk Organik Cair.
Cara membuat pupuk cair dengan proses secara anaerob atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari ini, kita bisa memakai beberapa bahan yang tersedia di lingkungan kita masing-masing seperti buah tomat, pepaya, mangga dan lain sebagainya, adapun tahap pembuatan Pupuk Cair Organik adalah sebagai berikut :
Cara membuat pupuk cair dengan proses secara anaerob atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari ini, kita bisa memakai beberapa bahan yang tersedia di lingkungan kita masing-masing seperti buah tomat, pepaya, mangga dan lain sebagainya, adapun tahap pembuatan Pupuk Cair Organik adalah sebagai berikut :
- Bahan yang pertama kita sediakan sampah organik basah hijauan, seperti buah tomat, pepaya busuk, serta buah-buahan lainnya tentunya buah-buahan tersebut adalah hasil panen yg tidak di beli oleh distributor atau afkir. untuk tahap awal banyaknya buah tersebut sekitar 1/2 karung beras saja dulu, terus sampah di rajang.
- Siapkan Cairan molase atau gula putih bisa juga kita menggunakan gula merah jikalau gula putih tidak tersedia sebanyak 1/2 kg.
- Tahap ketiga kita manfaatkan air cucian beras tajin yang sering di buang sembarangan oleh ibu-ibu rumahtangga, sebanyak 1 liter (usahakan dari cucian pertama)
- Selanjutnya kita menyediakan bahan hasil pemanfaatan dari buah kelapa yng sudah benar-benar tua lalu kita ambil airnya sebanyak 1 liter.
- Tahap penyedian bahan terakhir adalah kita sediakan air bersih sekitar 7 liter (diusahakan jangan pakai air Pam yang mengandung kaporit.
Setelah semua bahan kita persiapkan kini kita masuk pada taha selanjutnya yaitu tahap cara pembuatan, sebenarnya ada beberapa cara untuk tahap pembuatan ini tetapi kita ambil yang paling mudah saja.
- Bahan sampah hijauan atau buah buahan yang tadi kita persiapkan kita masukan kedalam karung dan tekan sampai padat lalu kita ikat. (usahakan benar-benar padat)
- Tahap selanjutnya yaitu kita buat larutan media dengan mencampurkan bahan yang tadi sudah kita persiapkan lalu masukkan kedalam ember besar atau bahan lainnya yang berukuran sekitar 20 liter. (bila kita menggunakan gula merah harus kita cairkan terlebihdahulu.
- Setelah semuanya siap lalu kita masukkan hijauan/sampah tadi yang sudah kita kemas dalam karung ke dalam ember tersebut, (biar tidak mengambang kasih pemberat). Usahakan tutup wadah tadi benar-benar rapat supaya udara tidak masuk serta penyimpanan wadah tersebut harus ditempat teduh yang tidak tersinari oleh matahari.
Waktu yang dibutuhkan untuk tahap permentasi ini yaitu sekitar 7-10 hari bila setelah waktu tersebut kita melihat ada bercak putih pada permukaan air, berarti fermentasi kita benar-benar berhasil dan pupuk tersebut siap kita angkat. Sampah yang didalam karung tadi kita bisa gunakan sebagai kompos dan airnya adalah sebagai pupuk organik cair.
Untuk cara penggunaan pupuk cair organik tersebut kita bisa menyiramkannya langsung ke media tanam atau menjadi pupuk semprot untuk daun tanaman. penyiraman pada media tanam atau akar kita bisa menggunakan dosis 500: 1 (500 liter air : 1 liter pupuk cair) dan untuk disemprotkan ke daun adalah sekitar 100:1 adapun penggunaan bila pada musim kemarau kita bisa menggunakan 1 minggu 1 kali penyemprotan atau penyiraman, dan untuk musim penghujan harus 3 kali dalam seminggu. sumber artikel; http://mangogastea.blogspot.com
Untuk cara penggunaan pupuk cair organik tersebut kita bisa menyiramkannya langsung ke media tanam atau menjadi pupuk semprot untuk daun tanaman. penyiraman pada media tanam atau akar kita bisa menggunakan dosis 500: 1 (500 liter air : 1 liter pupuk cair) dan untuk disemprotkan ke daun adalah sekitar 100:1 adapun penggunaan bila pada musim kemarau kita bisa menggunakan 1 minggu 1 kali penyemprotan atau penyiraman, dan untuk musim penghujan harus 3 kali dalam seminggu. sumber artikel; http://mangogastea.blogspot.com
No comments:
Post a Comment