Kisah Sukses Usaha Baby Fish
Gurih , renyah dan bikin ketagihan itulah sekilas rasa olahan makanan baby fish. Sebagian orang membuat Joke, rasanya pahit….kalau berhenti mengunyah olahan baby fish. Itulah sedikit gambaran gurihnya usaha baby fish. Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan istilah tersebut. Pada dasarnya makanan olahan baby fish adalah makanan camilan yang dibuat dengan bahan dasar ikan yang masih kecil (bayi). Dengan tambahan tepung dan berbagai variasi olahan makanan,jadilah camilan baby fish yang menggoda dan laris manis di pasaran.
Kisah sukses bisnis baby fish ini bukan hanya isapan jempol belaka, terbukti Tri Kismiati dengan bendera usahanya Hanada Food, sukses menangkan peluang bisnis baby fish. Dengan lokasi usaha di Cibinong, Kabupaten Bogor, Haada Food semakin banyak permintaan pesanan Baby fish. Meski permintaan baby fish Hanada Food masih fluktuatif, tetapi menurut Tri setiap bulan ia menerima pesanan baby fish siap konsumsi tidak kurang dari 300 kg.
Ide Bisnis Baby Fish Dari Mudik
Awal mula Tri menekuni bisnis olahan Baby Fish ini adalah saat ia mudik, saat pulang mudik ia membawa oleh-oleh seperti keripik belut, krupuk kulit sapi, krupuk kulit kakap, dan baby fish (ikan balita) yang diberikan kepada teman-teman suaminya.
Ternyata apa yang dibawa Tri ini disambut antusias oleh teman-teman suami di pabrik dengan pemesanan yang cukup banyak, terutama produk ikan balita,” ungkap perempuan asal Solo ini. Tri menceritakan , sejak 2002, pemesanan oleh-oleh setiap pulang mudik meningkat. Akhirnya dia mempunyai ide untuk menitipkan penjualan oleh-oleh ke koperasi pabrik tempat suaminya bekerja. Seiring berjalan, ternyata perkembangannya memperlihatkan hasil dengan omzet keuntungan yang cukup bagus. Modal awalnya hanya Rp 200.000 aja. Akhirnya Tri memperluas pemasaran dengan menitipkan kepada koperasi-koperasi lain. Seperti Koperasi Kementerian Tenaga Kerja, Kabupaten Bogor, Indosat, dan restoran serta toko kue.
Membuat Olahan Baby Fish
Untuk membuat olehan makanan Baby Fish, Tri mengunakan bahan baku berupa anakan ikan mas. Anakan ikan mas tersebut ia peroleh dari Cianjur, Jawa Barat. Setiap pengiriman mencapai 100 – 200 kilogram ikan dalam bentuk sudah dibersihkan isi perutnya. “Per bulan bisa 3 – 4 kali tergantung ketersediaan ikan,” jelasnya.
Dari bahan baku 3 kilogram ikan mas balita bisa menjadi ikan balita siap konsumsi sebanyak 1 kilogram. Namun, kadang-kadang tergantung keseragaman ukuran ikan. “Produksi per bulan masih fluktuatif, karena tergantung pemesanan. Tetapi rata-rata sekali produksi 300 kilogram siap konsumsi, “ sebutnya.
Tri menjelaskan, dalam proses membuat olahan baby fish cukup mudah dan sederhana. Karena kondisi ikan dari Cianjur sudah bersih maka ikan hanya diberi bumbu, kemudian langsung digoreng. “Datangnya ikan malam hari, setelah itu disimpan di freezer, dan paginya baru ditiriskan,” ujarnya.
Keunggulan produknya dibandingkan produk lain menurut Tri adalah pada penggunaan bumbu yang lebih berkualitas. Karena itu harganya agak lebih tinggi dibandingkan produk olahan hasil perikanan dari anggota UKM lain. “Tetapi, rasanya lebih lezat dan gurih, karena saya menjaga kualitas bumbu,” sebutnya sedikit promosi. Ia menjual produk baby fish Rp 20 ribu per kemasan (80 gram).
Perkembangan yang cukup bagus bagi usaha olahan Baby Fish Hanada Food, saat ini sudah masuk ke pusat perbelanjaan modern seperti carefour di wilayah Jakarta dan Bandung. Selain itu pasar untuk olahan Baby Fish ini sudah menjangkau Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi), Kalimantan Selatan, dan Papua. Sukses..!
Sumber:
Trobos
No comments:
Post a Comment