MENURUT H. AHYADI, DARI YAN FLORA DI TAMAN SINAWANG, SAWANGAN, kriteria Puring yang bagus adalah warna daun cerah, kompak dan rimbun. Walaupun ada jenis tertentu, misalnya Banglor, Kura dan Apel butuh waktu lama untuk menjadii kompak. Yang jelas, secara keseluruhan jenis, perawatan puring relatif mudah.
Pengelola Faza Abadi Nursery, Sariman di Tulungagung, Jawa Timur menggunakan media campuran. Kombinasi pasir malang, pupuk kandang dan sekam bakar, perbandingannya 1:1:1, "Penyiraman tiga hari sekali, " anjurnya. Lain halnya dengan Nyanin, petani Puring di Bekasi mengaku menyiram tanaman hias ini cukup sehari sekali. Jadi penyiraman dilakukan sesuai kondisi lingkungan.
Menurut Sariman, yang penting pangs harus penuh. Jika kebutuhan sinar matahari ini terpenuhi warna daun bakal "keluar" secara optimal. Warna Puring akan maksimal bila dibantu dengan suhu ideal bagi puring yaitu kisaran 28 - 30°C. Memang warna Puring tidak bisa langsung lengkap menyala. Pemunculan warnanya melalui secara bertahap. Awalnya warna hijau, dua minggu kemudian jadi kuning, dan setelah itu barn muncul warna merah kehitam-hitaman, jika warna ini telah muncul dapat dikatakan warna puring telah sempurna.
Selain sinar matahari, kepekatan warna daun Puring bisa dipacu dengan pupuk yang banyak mengandung unsur pospor, kalium dan kalsium. Sebaliknya, pemberian pupuk yang banyak mengandung nitrogenn yang terlalu banyak bisa mengakibatkan daun menjadi pucat. Berbagai pupuk pencerah warna daun yang digunakan untuk aglaonema bisa disuguhkan untuk mendongkrak kekentalan warna daun Puring.
Hama dan penyakit juga mempengaruhi warna daun puring. Kutu putih dan semut hitam wring mengakibatkan daun puring tertutupi oleh lapisan jelaga berwarna hitam. Kalau sudah begitu, warna daun puring menjadi buram. Tapi Anda jangan khawatir, seranggaserangga pengganggu itu bisa ditolak kehadirannya dengan insektisida. Penyemprotan dilakukan sebulan sekali.
Untuk penyakit, cendawan (jamur penyebab penyakit) menyebabkan noda hitam menyerupai jelaga. Terbentuk lapisan hitam yang menganggu penampilan dan menghambat prows fotosintesa. Jamur jelaga bisa dihilangkan dengan jalan mengusap daun dengan kain basah.
BERVARIASI KARENA MUTASI
Mutasi merupakan perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), balk pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi gen mengakibatkan terjadi evolusi hingga lahirlah ragam spesies. Menurut Gregori G. Hambali, ahli tanaman di Bogor, mutasi pada Puring yang menghasilkan banyak kultivar adalah mutasi somatik. Mutasi mi terjadi pada sel somatik (sel tubuh, misalnya daun, akar atau batang tanaman). Oleh karena itu Anda bisa lihat, satu spesies Codiaeum variegatum saja penampakan (fenotip) bentuk dan warna sangat beragam, walaupun belum disilangkan.
Hama-hama tersebut suka menyerang Puring yang ditaruh di tempat yang kurang terkena sinar matahari. Jadi cara lain untuk menangkal kehadiran semut dan kutu putih bisa dilakukan dengan menaruh Puring di tempat yang banyak terkena sinar matahari.
Silakan dicoba. *
sumber : http://www.kebonkembang.com/panduan-dan-tip-rubrik-35/278-mempercantik-puring-agar-daun-puring-kian-cerah-.html
No comments:
Post a Comment