Saturday, April 30, 2011
Tenik Menanam Semangka
Sambil menunggu bibit cukup besar, anda bisa menyiapkan lubang tanam. Pembuatan lubang disarankan 1 minggu sebelum bibit dipindahkan. Setiap lubang berkedalaman 8-10 centimeter dengan jarak antar lubang 20-30 centimeter.
Jika menggunakan pola bedengan, jarak antar lubang sekitar 80-100 centimeter. Tergantung pada tebal tipisnya bedengan.
Seperti tanaman buah yang lain, lahan untuk menanam semangga ditutup dengan plastic mulsa. Untuk membuat lubang tanam, bisa menggunakan alat bantu kaleng. (ibutani)
Cara Membesarkan Belut Tanpa Lumpur
Belut-belut itu sengaja dibesarkan di media tidak lazim: hanya air, bukan campuran lumpur, jerami, dan kompos.Sang peneliti, Ir Ign Hardaningsih MSi, ingin meneliti pertumbuhan belut yang dipelihara di media air. Ia menebar 30 [I]Monopterus albus[/I] di akuarium. Air berasal dari sumur ber pH netral, 7. Agar tidak stres saat dipindah ke media air, belut diadaptasikan terlebih dulu. Caranya, Hardaningsih memuasakan belut-belut itu selama 2 pekan. “Setelah dipuasakan, baru diberi pakan berupa burayak ikan dan ikan kecil lain,” ujarnya. Cacing tanah sebetulnya bisa diberikan, tapi harganya relatif mahal. Lumbricus itu mencapai Rp25.000/kg.
Friday, April 29, 2011
Agar Nilam Sukses di Dataran Tinggi
Thursday, April 28, 2011
Langkah Untuk Mempercantik Tillandsia
Selamatkan Pepaya dari Cendawan
Pangkas Pupuk Berlipat Produksi
Wednesday, April 27, 2011
Asas Pembinaan Kolam Ternakan
Rahasia Membuat Kolam Ikan Hias
Tambak Bandeng Panen 50 Hari
Agar Buah Naga Manis dan Besar
Tuesday, April 26, 2011
Menyemai Benih Semangka
Setelah bibit direndam dan ditiriskan, langkah selanjutnya adalah menyemainya dalam media tanam sementara. Media tanam ini bisa berupa kantong atau bak dari kayu.
Tetapi, kebanyakan petani menggunakan plastik. Kantong di isi dengan satu bagian tanah, satu bagian kompos, dan satu bagian pupuk kandang. Satu kantong ditanam satu benih. Sudut kantong dipotong secukupnya untuk mengurangi sisa air pada saat penyiraman.
Kantong-kantong itu diletakkan berderet agar terkena sinar matahari secara penuh. Kalau pun diletakkan di bawah atap plastik, harus menggunakan plastik transparan. Dengan salah satu bagian ujung dibiarkan terbuka.
Agar tumbuh baik, benih semangka harus dipupuk. Pemupukan dilakukan lewat daun. Untuk memacu pertumbuhannya, pupuk benih dengan obat dan dilakukan rutin setiap 3 hari sekali.
Pada usia 14 hari benih-benih dipindahkan ke lahan yang sebelumnya telah disiapkan. Cara mengolah lahan sama dengan tanaman buah yang lain, seperti cabai dan tomat yang telah ditulis dalam artikel sebelumnya. (ibutani)
Monday, April 25, 2011
Agar Tiram Putih Tumbuh Berkali-kali
Pemanenan ini dapat berlangsung selama 2 � 3 bulan dengan hasil total 75% dari berat serbuk gergaji kering untuk substratnya. Agar media tumbuh jamur berkali-kali maka perlu pemeliharaan.
Caranya, sebagai berikut :
1. Media polibek yang telah tumbuh jamur sekali, permukaan bekas tumbuh jamur dikeruk atau dipotong 0,5 � 1 cm. Kemudian disuntikkan kedalamnya larutan vitamin B kompleks sekitar 30 cc (2 butir Vit. B komplek dilarutkan dalam 1,5 liter air bersih).
2. Setiap pagi dan sore permukaan media polibek disemprot dengan air bersih,
Jangan sampai terlihat kering permukaannya.
3. Untuk media polibek yang telah tumbuh jamur kedua, ketiga dan seterusnya diperlakukan sama dengan point 1 dan 2, hanya saja jumlah vitamin B kompleks yang disuntikkan semakin berkurang sebanding dengan berkurangnya media yang dipotong / dibuang.
Pemberatantasan Penyakit
Apabila proses sterilisasi berjalan dengan sempurna dan peralatan yang dipakai bersih dan steril, maka tidak ada kontaminasipada subsratnya. Apabila ada polibek terkontaminasi/ terkena penyakit, sebaiknya polibek tersebut dibuang saja agar tidak menular dan menyebabkan turunnya produksi.
Peralatan yang dipakai pada saat penanaman bibit (inokulasi) harus bersih dan steril. Peralatan agar steril, dipanaskan / dicelup dengan air mendidih kemudian diolesi dengan alkohol 70 %. Sterilisasi peralatan harus dijaga selama inokulasi agar media polibek tidak terkontaminasi.
Penamanan bibit jamur diusahakan ditempat tertutup dan steril.
Pada saat mencampur bahan-bahan media tanam sebaiknya memakai masker agar uap hasil reaksi bahan-bahan tersebut tidak terhirup masuk ke dalam paru-paru.
Budidaya jamur tiram putih tidaklah sulit dan tidak diperlukan keahlian khusus. Modal usahanya pun tidaklah besar. Agrobisnis di masa sekarang dan akan datang sangatlah prospektus. (ibutani/A. Sritopo-Klaten)
Sunday, April 24, 2011
Memilih Bibit Semangka
Anda tentu sepakat jika 75% sukses tidaknya budidaya suatu tanaman tergantung pada kualitas bibit dan pembuatan benih. Begitu pula dengan budidaya semangka.
Langkah penting pertama yang harus anda lakukan adalah mencari bibit semangka yang baik. Sekarang hal itu cukup mudah dilakukan, karena sudah banyak tersedia di toko-toko pertanian.
Anda hanya tinggal memilih saja, mau semangka tanpa biji atau triploid atau berbiji haploid. Tergantung selera dan biaya yang tersedia.
Setelah mendapatkan bibit yang bagus, selanjutnya adalah penyemaian. Kelihatannya sepele, tapi harus dilakukan dengan benar. Karena salah-salah benih yang tumbuh tidak sesuai harapan.
Sebelum disemai di media persemaian, ada beberapa langkah yang perlu anda lakukan.
Pertama, regangkan sedikit biji semangka itu dengan menyayat kulitnya. Tujuannya supaya biji itu lekas berkecambah.
Kedua, setelah diregangkan, rendam biji tadi dalam larutan yang terdiri atas 1 liber air hangat dengan suhu kira-kira 20-25 derajat cellsius, 1 sendok teh hormon (atornik, menedael, abitonik), 1 sendok peres obat anti jamur (fungisida), dan setengah sendok teh peres bakterisida. Waktu perendaman kurang lebih 10-30 menit.
Setelah dirasa cukup, angkat biji dari air dan tiriskan hingga kering sempurna. Biji pun siap untuk disemaikan di media tanam. (ibutani)
Thursday, April 21, 2011
Memelihara Jamur Tiram Putih
Letakkan kantong yang telah ditanami bibit tadi pada rak-rak yang telah dibuat sebelumnya. Rak ini sebaiknya ditempatkan dalam suatu ruangan agar suhu dan kelembabannya tidak terpengaruh oleh udara luar.
Usahakan suhu dan kelembabannya selalu stabil sesuai dengan kondisi yang diinginkan bagi pertumbuhan jamur yaitu 24 � 28 C dan kelembaban udara 80 � 90 %. Dalam kondisi normal, jamur akan mulai tumbuh pada usia 6 � 8 minggu.
Setelah bibit tumbuh secara merata, kantong dapat dibuka. Caranya, lepas karet dan cincing paralon. Sibakkan keluar supaya permukaan media tumbuh jamur mendapatkan udara.
Pemanenan Jamur
Setelah 1 minggu dari pembukaan, jamur biasanya akan terbentuk tubuh atau rumpun jamur dan sudah ada yang siap dipanen. Umur jamur mulai dari sejak bakal hingga siap panen lebih kurang sekitar 3 hari. (ibutani)
Budidaya Jamur Tiram Putih
Media tanam yang banyak digunakan untuk budidaya jamur tiram putih adalah serbuk sisa penggergajian kayu. Pada prinsipnya, semua jenis kayu bisa digunakan, sepanjang tidak beracun. Tetapi, yang paling banyak dipakai adalah kayu sengon atau alba.
Agar dapat digunakan sebagai media tanam, serbuk gergaji itu dicampur dengan bahan-bahan tambahan. Yakni, bekatul atau dedak halus, kalsium karbonat atau kapur (CaCO3), gips (CaSO4), pupuk TSP, dan air.
Dengan takaran, 100 kg serbuk gergaji, 15 kg bekatul, 0,5 kg kalsium karbonat, 0,5 gips, 0,5 pupuk TSP, dan air secukupnya.
Disamping itu perlu disiapkan bahan-bahan yaitu kantong plastok tahan panas (ukuran 03 atau 04, 15 x 25 cm atau 17 x 30 cm), karet pengikat, potongan kertas koran, potongan pipa pralon (diameter 1� dan lebar 1 cm). Alat yang digunakan adalah sekop dan cangkul, drum perebus dengan tutup dan sarangan, kompor.
Proses Pengomposan
Sebelum ditanam bibit, bahab-bahan media tanam tersebut di komposkan
terlebih dahulu selama 15 hari dengan tahapan sebagai berikut :
1. Serbuk gergaji yang telah benar-benar kering direndam dengan air bersih
didalam suatu wadah selama 1 malam.
2. Tiriskan (sampai dikepal tidak pecah), selanjutnya tambahkan tambahkan kapur beserta bekaltul dan diaduk sampai rata. Biarkan dalam tumpukan selama 5 hari.
3. Tumpukan diaduk kembali dengan ditambahkan pupuk TSP dan biarkan
selama 5 hari.
4. Bahan diaduk kembali dan tambahkan gips. Biarkan lagi tumpukan itu
sampai 5 hari, maka proses pengomposan telah selesai.
Proses Pembungkusan
Bahan-bahan media tanam yang telah dikomposkan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kantong plastik pada kedua ujung pangkalnya ditekuk kedalam, sehingga setelah diisi dan dipadatkan kantong plastik dapat berdiri seperti botol.
Kantong plastik diisi kurang lebih � bagian, kemudian yang � bagiannya ditekuk ke dalam. Kantong itu harus diletakkan dalam posisi terbalik, bagian yang ditekuk atau dilipat kedalam ditempatkan dibawah.
Proses Sterilisari
Siapkan alat drum perebus beserta perlengkapannya. Sarangan diletakkan
kira-kiran 1/3 bagian drum dari bawah. Isilah drum dengan air bersih kira-kira �
bagian drum.
Selanjutnya, nyalakan kompor. Masukan media tanam ke dalam platik besar tahan panas yang menjulur ke atas drum. Proses sterilisasi dengan uap ini dilakukan selama 6 � 8 jam pada suhu 90 � 95 C.
Penanaman Bibit
Setelah proses sterilisasi selesai, keluarkan kantong media tanam dari drum, dibiarkan dingin. Setelah dingin, lakukan proses inokulasi atau penanaman bibit. Masukan bibit dari bagian atas dan tebar secara merata. Setelah itu ikat dengan kencang.
Agar ikatan kuat, ujung plastik dimasukan potongan pralon (cincin), kemudian ditutup dengan potongan kertas koran dan diikat dengan karet gelang. Saat inokulasi sebaiknya jangan sampai melebihi dari 24 jam setelah proses sterlisasi. (ibutani/A. Sritopo-Klaten)
Tuesday, April 19, 2011
Jenis Kopi Hibrida
Golongan Hibrida
Kopi hibrida merupakan keturunan pertama hasil perkawinan antara 2 spesial atau varietas kopi, sehingga mewarisi sifat-sifat unggul kedua induknya. Namun demikian keturunan dari golongan hibrida tersebut sudah tidak mempunyai sifat yang sama dengan induk hibridanya. Oleh karena itu pembiakannya hanya dengan cara vegetatif (stek, sambungan, dan lain-lain. Beberapa sifat kopi hibrida yang sering ditanam bisa dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Beberapa Sifat Kopi Hibrida
Jenis Hibrida | Sifat |
Arabika x Liberika
Arabika x Robusta |
|
Cara Membuat Pupuk Kompos
Sebab tanah perlu pupuk padat selain nutrisi cair dan mikroorganisme agar zat hara tidak mudah terlarut oleh air hujan atau air irigasi.
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. (id.wikipedia.org)
Membuat kompos, sebetulnya tidak sulit. Semua orang bisa melakukannya. Dan setiap petani atau siapapun yang ingin membuat kompos akan memiliki teknik-nya sendiri. Sebab hampir semua sampah/bahan organik dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos. Proses pengomposan sendiri adalah proses alami yang dilakukan oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Agar proses alami tersebut tidak memakan waktu yang lama, membuat kompos perlu pengaturan dan kontrol. Misalnya mengatur campuran bahan organik, mengatur aerasi, mengontrol pengadukan/pencampuran, serta penambahan aktivator (mikroba) pengomposan.
Pembuatan kompos yang selama ini dilakukan di pertanian organik Merden, memanfaatkan jerami bekas padi, kotoran hewan (sapi dan kambing), rumput bekas pakan ternak, serta abu sekam. Terkadang juga ditambahkan serbuk gergaji limbah media jamur. Selain bahan-bahan organik tersebut, pengomposan sangat terbantu oleh aktivator buatan sendiri.
Banyak produk-produk aktivator pengomposan atau biasa disebut starter yang dijual. Namun, seperti yang telah dijelaskan di atas, pengomposan adalah proses alami. Karena itu kita dapat membuat sendiri atau lebih tepatnya membiakkan sendiri mikroba-mikroba dari alam yang dapat mempercepat pengomposan.
Aktivator/starter kompos buatan sendiri
Aktivator yang kami gunakan dibuat dari rumen hewan (rumen adalah feses hewan yang didapat dari limbah tukang potong hewan). Rumen difermentasi menggunakan gula dan nanas. Aktivator alami ini kemudian disemprotkan di tumpukan kompos kemudian diaduk. Pengadukan dilakukan secara berkala. Yakni seminggu tiga kali. Lama pengomposan jika menggunakan aktivator tersebut, berlangsung selama 15 hari. Hasilnya adalah kompos yang berkualitas.
Kompos yang baik memiliki beberapa ciri sebagai berikut (id.wikipedia.org) :
Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah,
Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat membentuk suspensi,
Nisbah C/N sebesar 10 � 20, tergantung dari bahan baku dan derajat humifikasinya,
Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah,
Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan
Tidak berbau.
Sumber: http://berasorganikmerden.wordpress.com
Cara Membuat Bakteri Pemacu Pertumbuhan (PGPR)
Bakteri yang terdapat dalam PGPR adalah sejenis bakteri yang biasa hidup di akar tanaman. Mikroorganisme ini hidup berkoloni di sekitar akar tanaman dan membantu memacu pertumbuhan tanaman.
Setelah membaca wikipedia, PGPR ini pertama kali diteliti oleh Kloepper dan Schroth tahun 1978. Mereka menemukan bahwa keberadaan bakteri yang hidup di sekitar akar ini mampu memacu pertumbuhan tanaman jika diaplikasikan pada bibit/benih. Tidak hanya itu, tanaman nantinya akan beradaptasi terhadap hama dan penyakit.
Bagaimana bakteri PGPR dapt memacu pertumbuhan?
Bakteri PGPR mampu mengikat nitrogen bebas dari alam atau istilahnya fikasi nitrogen bebas. Nitrogen bebas diubah menjadi amonia kemudian disalurkan ke tanaman. Bakteri akar ini juga mampu menyediakan beragam mineral yang dibutuhkan tanaman seperti besi, fosfor, atau belerang. PGPR juga memacu peningkatan hormon tanaman. Peningkatan hormon tanaman inilah yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Cara Membuat PGPR
Biang PGPR
Biang PGPR dibuat dari akar bambu sekira 250 gram yang direndam dalam air selama tiga tiga malam.
Bahan:
20 liter air
1/2 kg dedak/bekatul
Terasi
1 sdm air kapur sirih
Cara membuat:
Campur semua bahan, kemudian didihkan.
Setelah dingin, campurkan 1 liter �biang PGPR�. Tutup rapat. Diamkan satu hingga dua mingggu.
PGPR kelapa
Selain cara di atas, biang PGPR juga dapat dikembangkan menggunakan air kelapa segar ditambah gula merah (tetes tebu lebih baik) dan kemudian difermentasi selama seminggu.
Aplikasi PGPR
PGPR dan PGPR kelapa yang telah jadi dapat diaplikasikan ke tanah sekitar tanaman dengan perbandingan; 200 cc PGPR untuk 14 Liter air.
Benih yang direndam PGPR dapat merangsang pertumbuhan akar.
Catatan:
Bakteri PGPR adalah bakteri tanah yang masa hidupnya tidak panjang. Karena itu perlu mengembalikan populasinya setiap akan menebar benih.
Sumber: http://berasorganikmerden.wordpress.com
Monday, April 18, 2011
Jenis Kopi Liberika (Coffea Liberica)
Kopi Liberika
Kopi Liberika adalah jenis kopi yang berasal dari Liberia, Afrika Barat. Kopi ini dapat tumbuh setinggi 9 meter dari tanah. Di abad-19, jenis kopi ini didatangkan ke Indonesia untuk menggantikan kopi Arabika yang terserang oleh hama penyakit.
Karakteristik
Kopi ini memiliki beberapa karakteristik:
Ukuran daun, cabang, bunga, buah dan pohon lebih besar dibandingkan kopi Arabika dan Robusta.
Cabang primer dapat bertahan lebih lama dan dalam satu buku dapat keluar bunga atau buah lebih dari satu kali.
Agak peka terhadap penyakit HV.
Kualitas buah relatif rendah.
Produksi sedang, (4,-5 ku/ha/th) dengan rendemen ± 12%
Berbuah sepanjang tahun.
Ukuran buah tidak merata/tidak seragam
- Tumbuh baik di dataran rendah.
Beberpa varietas kopi Liberika yang pernah didatangkan ke Indonesia antara lain adalahArdoniana dan Durvei
Jenis Kopi Arabika (Coffea arabica)
Kopi Arabika (Coffea arabica)
Beberapa sifat penting Kopi Arabika :
- Daerah yang ketinggiannya antara 700-1700 m dpl dan suhu 16-20� C.
- Daerah yang iklimnya kering atau bulan kering 3 bulan/tahun secara berturut-turut, yang sesekali mendapat hujan kiriman.
- Umumnya peka terhadap serangan penyakit HV, terutama bila ditanam di dataran rendah atau kurang dari 500 m dpl.
- Rata-rata produksi sedang(4,5-5ku kopi beras/ha/th), tetapi mempunyai harga dan kualitas yang relatif lebih tinggi dari kopi lainnya. Bila dikelola secara intensif produksinya bisa mencapai 15-20 ku/ha/th. Rendemen � 18%.
- Umumnya berbuah sekali dalam setahun.
Beberapa varietas kopi yang termasuk kopi arabika dan banyak diusahakan di Indonesia antara lain; Abesinia, Pasumah, Marago Type dan Congensis. Masing-masing varietas tersebut mempunyai sifat agak berbeda dengan yang lainnya.
Tabel I. Jenis-Jenis Kopi yang termasuk Golongan Arabika :
Jenis | Keterangan |
Abesinia | Bentuk pohon lebih kekar, bisa ditanam di dataran yang lebih rendah, lebih resisten terhadap penyakit HV. |
Pasumah | Bentuk pohon lebih kekar, agak resisten terhadap penyakit HV. |
Margo Type | Ukuran buah lebih besar dan kualitas lebih baik. |
Congensis | Biji berukuran sangat kecil, kurang produktif tetapi resisten terhadap penyakit HV. |
Mengenal Jenis Kopi Robusta
Beberapa sifat penting kopi robusta :
- Resisten terhadap penyakit HV
- Tumbuh pada ketinggian 400-700 m dpl, tetapi masih toleran pada ketinggian kurang dari 400 m dpl, dengan temperatur 21-24� C
- Daerah yang bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut, dengan 3-4 kali hujan kiriman
- Produksi lebih tinggi daripada kopi arabika dan liberika (rata-rata � 9 – 13 ku kopi beras/ha/th). Dan bila dikelola secara intensif bisa berproduksi 20 ku/ha/th.
- Kualitas buah lebih rendah daripada kopi arabika, tetapi lebih tinggi daripada kopi liberica.
- Rendemen � 22 %
Beberapa varietas yang termasuk kopi robusta antara lain Quillou, Uganda, dan Chanephora dengan sifat-sifat seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Beberapa Jenis Kopi Robusta dan Sifat-sifatnya
Varietas | Sifat |
Quillou
Uganda
Canephora |
|