Memang macam-macam orang memberikan sebutan pada tanaman yang pertama ditemukannya. Tidak terkecuali anggrek Grammatophyllum scriptum, banyak orang menyebutnya sebagai anggrek macan. Entah kenapa demikian. Apa karena corak warnanya yang loreng coklat dan ada yang totol coklat. Atau ketahanan dan kekuatan hidupnya yang seperti macan. Lepas dari itu, keindahan anggrek ini bila berbunga, wow….indah sekali…Tangkai bunga panjang dengan kuntum bunga yang banyak, membuat semakin takjub yang melihatnya.
Anggrek ini termasuk berumbi semu pendek, umbinya tidak tertutup oleh upih daun. Dan beberapa helai daun tumbuh dipuncak umbisemu. Perawakan (habitus) tanaman dari tipe ini mirip cymbidium. Anggrek macan ini paling baik ditanam dalam krat dan digantung. Juga dapat ditempelkan pada dahan pohon dengan sinar matahari langsung. Karena karangan bunga anggrek macan menggelantung kebawah. Jenis media tanam yang bisa digunakan untuk menanam anggrek ini pakis atau arang kayu. Anggrek macan kurang suka diganggu terlalu banyak dengan pengepotan ulang.
Grammatophillum scriptum atau yang disebut anggrek macan di Indonesia mempunyai daerah penyebaran di Papua, Makasar dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Bunga-bunga anggrek ini tidak terlalu besar. Ukuran sepalnya dengan panjang hanya 3 cm. Berwarna kehijauan pucat. Hampir seluruh permukaan sepal dan petalnya tertutup warna coklat. Pada varietas tigrinum, sepal dan petalnya mempunyai gambaran bercak-bercak besar dan rapat serta tidak teratur berwarna coklat.
No comments:
Post a Comment