Pupuk Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organik seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk disebut pupuk organik karena penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organik.
Bahan yang diperlukan:
Bahan organik sisa-sisa pertanian, misal: jerami, tongkol batang jagung, rumput dan kotoran ternak yang telah dibasahi.
Cara buat pupuk kompos:
Potong-potong bahan organik diatas (kecuali kotoran ternak) sehingga berukuran kecil
Setelah itu, tumpuk dan taruh rumput di bagian atas. Buat tumpukan setebal 15 cm
Taruh kotoran ternak yang telah dibasahi pada bagian paling atas tumpukan
Lakukan menggunakan cara yang sama sampai semua bahan habis.
Tumpuk semuanya sampai mencapai ketinggian maksimal 1,2 m
Jaga kelembaban dalam tumpukan bahan agar tetap lembab dan tidak becek
Apabila pengomposan berlangsung baik, pada minggu ke 3-4 akan terjadi kenaikan suhu. Gunakan tongkat kayu untuk mengetahui telah terjadi kenaikan suhu dengan cara menusukkan tongkat kayu tersebut ke dalam tumpukan kompos kemudian tarik dan lihat ujung tongkatnya, apakah sudah terasa lembab dan hangat. Bila iya, berarti proses pengomposan berjalan dengan normal dan baik. Jika ujung tongkat terasa kering, segera siramkan air ke dalam kompos. Bila ujung tongkat terasa dingin, berarti pengomposan gagal dan harus diulang kembali pembuatannya dari awal.
Setelah terjadi kenaikan suhu, maka suhu akan mengalami penurunan. Pada saat inilah tumpukan kompos harus dibalik.
Sebulan setelah terjadi penurunan suhu dan kompos telah dibalik, maka kompos telah jadi dan siap dipakai.
No comments:
Post a Comment