Pages

Sunday, June 16, 2013

Cara Menanam Buah Sirsak

Buah Sirsak sering juga dinamakan orang Nangka Belanda, Nangka Sabrang dan buah Mandalika. Mungkin karena Sirsak rnemang bukan buah asli Indonesia. Tanaman Sirsak berasal dari Hindia Barat. Buah Sirsak yang telah masak dimakan dalam keadaan segar setelah dikupas terlebih dahulu. Selain dari itu juga banyak digunakan untuk membuat sari buah, dodol dan untuk campuran es sirup. Bentuk buah Sirsak tidak beraturan. Ada yang bulat, ada pula yang lonjong bahkan ada yang , bengkok bentuknya. 

Dengan kata lain, bentuk buah Sirsak dari berbentuk ginjal sampai berbentuk seperti telur saja.Kulit buahnya dilengkapi oleh duri-duri lunak yang hijau warnanya. Sewaktu masih muda buahnya berwarna hijau, setelah masak warnanya menjadi hij au kehitam-hitaman. Dagrng buahnya berwarna putih dan mengandung banyak serat. Biji Sirsak berwarna hitam. Bentuknya agak lonjong dan pipih. Dalam Setiap buah terdapat biji yang cukup banyak. 

Pohon Sirsak mempunyai percabangan batang yang rendah. Tinggi pohonnya antara 3 sampai 8 meter. Daunnya memanjang dengan bentuk lanset atau bulat telur terbalik. Bunganya berdiri sendiri berhadapan dengan daun. Bentuk bunga seperti kerucut. Warnanya kuning muda. Dasar bunga cekung, benang sarinya cukup banyak, begitu pula bakal buahnya. Menanam tanaman Sirsak dengan mempergunakan bijinya. Dapat juga dengan cara tempelan atau okulasi. Musim berbuah adalah pada bulan Januari dan Februari setiap tahunnya. Satu bulan sebelum penanaman lubangnya sudah harus dipersiapkan. Persiapan dilakukan dengan jarak 6 meter. 

Cara menanamnya sama saja dengan cara, menanam tanaman buah-buahan lainnya. Demikian pula pemeliharaan selanjutnya, Pohon Sirsak baru dapat dipetik buahnya setelah berumur 3 tahun lebih. 

Sirsak membutuhkan masa pertumbuhan untuk membentuk dedaunan tajuk pohon selama lebih kurang 2 tahun. Masa peralihan dari masa pertumbuhan ke masa berbuah memerlukan jangka waktu kira-kira 1 tahun.

Buah yang terbentuk sebelum pohon berumur 3 tahun, biasanya rontok, apalagi kalau mengalami kekurangan air pada waktu musim kemarau. Kemungkinan buahnya rontok ini dapat dicegah. Caranya dengan mengairi tanah di sekitar, Pohon Sirsak sampai cukup lembab. 

Tetapi rontoknya bunga dan buah dapat juga disebabkan oleh hal yang lain. Umpamanya perimbangan antara Pemakaian zat Pati untuk Pertumbuhan, Daun-daunnya dan penimbunan zat pati dalam bakal buah pada masa peralihan itu belum seimbang.

Buah yang sudah terbentuk, sering tidak jadi, tumbuh lanjut karena tidak menerima penyaluran bahan makanan yang akan ditimbunnya dengan wajar, Buah yang tidak dapat tumbuh dengan wajar itu, rontok dengan sendirinya. Untuk mengatasi hal Yang demikian itu, pohon 

Sirsak itu harus diberi pupuk sebagai Penambah bahan makanan pada masa Peralihan itu.Sehingga dapat pula .dengan segera memasuki masa berbunga dan berbuah. Lebih baik lagr kalau pemupukan itu dilakukan sebelum ada bunga atau buah yang rontok. Pemberian pupuk dilakukan secara teratur sekali setahun. Dipakai pupuk kandang secukupnya.

Thursday, June 13, 2013

Zaman Pak Harto RI Produksi 2 Juta Ton Kedelai, Sekarang Cuma 800 Ribu Ton

Zaman Pak Harto RI Produksi 2 Juta Ton Kedelai, Sekarang Cuma 800 Ribu Ton
Jakarta - Masih ingat kisruh soal harga kedelai mahal yang membuat para perajin tempe dan tahu menjerit? Produksi kedelai di Indonesia turun sementara kebutuhan meningkat, sehingga terpaksa harus bergantung pada impor.

Pengamat dan Ahli Pangan Bustanul Arifin mengatakan, produksi kedelai Indonesia saat ini turun drastis, sehingga ketergantungan mengimpor bahan baku tempe dan tahu ini makin tinggi.

Berbeda dengan zaman Presiden Soeharto yang saat itu bisa memproduksi kedelai di atas rata-rata hingga 2juta ton per tahun, sekarang Indonesia hanya mampu memproduksi 800 ribu ton kedelai per tahun.

Menurut dia, semasa pemerintahan Soeharto dulu, pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama PT Patra Tani yang merupakan anak usaha dari Pertamina, ikut andil dalam peningkatan produksi tanaman kedelai. Sehingga produksi kedelai terus melimpah tanpa perlu bergantung pada impor.

Melalui campur tangan pemerintah itulah kendala biaya yang tinggi untuk meningkatkan produksi tanaman kedelai bisa ditanggung oleh pemerintah, tanpa harus merugikan petani.

Bustanul mencontohkan, pada 1984 di daerah Prabu Mulih, Sumatera Selatan dekat dengan Palembang, terdapat lahan kedelai yang sangat luas. Lahan itu bisa menghasilkan kedelai hingga di atas rata-rata produksi kedelai nasional, kira-kira sekitar 1,6 juta hingga 2 juta ton per hektar.

"Kalau zaman Pak Harto ada penyuluhnya dari PNS dan dibayar oleh negara. Selama ini kan petani tidak mau nanam karena merasa tidak untung. Waktu itu kita mampu, masa sekarang kita enggak bisa," tegasnya kepada detikFinance, Sabtu (9/3/2013).

Untuk itu, Bustanul mengatakan, perlu adanya campur tangan BUMN untuk membantu meningkatkan produksi kedelai dalam negeri.

"Perlu pengembangan kawasan hortikultura seperti pada zaman Soeharto. Perlu dikelola BUMN dan diberikan penyuluhan dan dikelola menggunakan uang negara," cetusnya.

sumber : http://finance.detik.com

Wednesday, June 12, 2013

Kalau Punya Kemauan, RI Harusnya Tak Perlu Impor Gandum dan Bawang Putih

Jakarta - Sampai saat ini, Indonesia masih bergantung kepada pangan impor. Termasuk gandum ataupun bawang putih yang saat ini harganya tinggi dan masih bergantung pada impor.

Pengamat dan ahli pangan Indonesia Bustanul Arifin mengatakan, tahun lalu Indonesia mengimpor gandum 7 juta ton. Angka tersebut bisa terus meningkat jika Indonesia tidak segera melakukan terobosan baru untuk menghasilkan gandum sendiri.

Bustanul menyatakan, sebenarnya ada beberapa wilayah di Indonesia yang cocok ditanami gandum, hanya saja butuh kesungguhan dalam menanamnya dan ada dukungan pemerintah. Wilayah-wilayah itu meliputi Padang, Cirebon, Solo, dan Malang.

Institut Teknologi Bandung (ITB) pernah melakukan studi di Cirebon, Padang, Solo, dan Malang yang bisa ditanami gandum.

"Sama halnya bawang putih, gandum sebenarnya bisa cocok ditanam di Indonesia, tapi harus manipulasi seperti menggunakan gas rumah kaca jadi mengontrol suhu, air, dan udara tapi investasinya cukup tinggi. bisa kok kalau mau usaha," kata Bustanul saat dihubungi detikFinance, di Jakarta, Sabtu (9/3/13).

Dia mengatakan, secara kultur memang tidak banyak petani yang mau menanam gandum karena tidak mau ambil risiko. Menanam produk hortikultura lain yang lebih menguntungkan menjadi salah satu alasannya. Seperti halnya anggur, Indonesia bisa memproduksinya sendiri, namun secara kuantitas tidak mampu memenuhi kebutuhan permintaan konsumen. "Kalau anggur dan kiwi memang agak susah, tapi kalau bawang putih atau gandum bisa kalau diusahakan," ujarnya.

Dia menyebutkan, Indonesia memiliki total lahan seluas 191 juta hektar, di antaranya 100 juta hektar masih hutan, 8 juta hektar lahan kelapa sawit, 8 juta hektar sawah, dan sisanya lahan semak belukar. "Nah, lahan-lahan itu diantaranya bisa dimanfaatkan untuk menanam hortikultura. Jika serius bisa diatasi sehingga bisa mengurangi impor," cetusnya.

Terkait hal itu, Busatanul menambahkan, perlu campur tangan pemerintah dalam meningkatkan produksi produk-produk hortikultura agar tidak selalu bergantung pada impor. Campur tangan tersebut, kata dia, bisa dilakukan dengan mengikutsertakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengelola penananman produk-produk hortikultura seperti ganduum. "Peran BUMN perlu karena kan negara bisa ikut andil untuk pembiayaan," kata dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2012 Indonesia mengimpor 415.000 ton bawang putih dari beberapa negara dengan nilai US$ 242,3 juta atau senilai Rp 2,3 triliun bawang putih.

Mayoritas bawang putih impor datang dari China yaitu sebanyak 410.100 ton dengan nilai US$ 239,4 juta atau Rp 2,27 triliun untuk periode Januari hingga Desember 2012.

Tercatat kegiatan impor bawang putih dari China ini berjalan sepanjang tahun, sementara ada beberapa negara lain yang memasukkan bawang putih ke dalam negeri seperti India, Malaysia, Pakistan, dan Thailand, tetapi impornya tidak terjadi setiap bulan dan tak signifikan.

Impor bawang putih dari India, total sepanjang tahun 2012 sebanyak 3.424 ton dengan nilai US$ 1,7 juta, impor dari Malaysia sebanyak 1.124 ton dengan nilai US$ 1,1 juta, bawang putih dari Pakistan sebanyak 203 ton dengan nilai US$ 81,2 ribu, dan Thailand sebesar 58 ton dengan nilai US$ 37 ribu.

sumber : detik.com

Tuesday, June 11, 2013

RI Punya Lahan Luas, Tapi Impor Sayur dan Buah dari China

Jakarta - Sudah bukan rahasia umun lagi Indonesia masih tergantung terhadap barang-barang impor, termasuk pangan. Bahkan, buah-buahan seperti apel dan jeruk sampai kedelai yang sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri, tapi masih diimpor. China menjadi negara yang gencar mengimpor produk-produknya ke Indonesia. Kok bisa?

Pengamat dan ahli pangan Indonesia Bustanul Arifin mengungkapkan, Indonesia sebagai negara tropis seharusnya bisa menghasilkan buah-buahan dan sayur-sayuran sendiri tanpa mengandalkan barang impor. Namun, tidak bisa terelakkan lahan yang dimiliki China jauh lebih luas dari Indonesia.

Dia menyebutkan, Indonesia memiliki total luas lahan sebesar 191 juta hektar, diantaranya 100 juta hektar masih hutan, 8 juta hektar lahan kelapa sawit, 8 juta hektar sawah, dan sisanya lahan semak belukar. "Nah, lahan-lahan itu diantaranya bisa dimanfaatkan untuk menanam hortikultura. Jika serius bisa diatasi sehingga bisa mengurangi impor," kata Bustanul kepada detikFinance, di Jakarta, Sabtu (9/3/13).

Menurut dia, lahan yang dimiliki China bisa dianalogikan seperti dari Sabang sampai Merauke tanpa putus. Sehingga tak heran, jika China lebih mampu dalam memproduksi tanaman hortikultura dibanding Indonesia.

"Lahan di China jauh lebih luas dari Indonesia, bahkan lebih luas dari Amerika Serikat. Diibaratkan lahan China itu dari Sabang sampai Merauke Indonesia," katanya.

Untuk itu, Bustanul menambahkan, Indonesia perlu memanfaatkan lahan yang ada saat ini. Dia mencontohkan, ada sekitar 60 juta hektar lahan di Merauke yang bisa ditanami untuk produk hortikultura seperti bawang putih. Hanya saja, kebanyakan petani masih enggan untuk menanamnya.

"Lahan Merauke masih banyak. Untuk di lahan datar bisa ditanami tebu. Ke bawahnya lagi bisa ditanami produk hortikultura. Lahan di Merauke kira-kira ada 60 juta hektar. Kebanyakan petani tidak telaten menanam bawang putih karena hasilnya kalah bersaing dengan tanaman hortikultura lainnya," terangnya.

 sumber : detik.com

Monday, June 10, 2013

Cara Menyiapkan Bibit Pepaya yang Baik


Tanaman pepaya biasa diperbanyak dengan biji, maka sebaiknya pilih benih pepaya dengan syarat berikut:

1. Diambil dari buah yang masak penuh di pohon
2. Dari tanaman induk yang bebas dari hama dan penyakit

Biji diambil dari buahnya dengan cara memotong buah dengan pisau. Yang dipakai sebagai benih adalah biji-biji yang terdapat di ujung buah. Biji-biji yang terdapat pada pangkal buah dekat tangkai buah biasanya daya kecambahnya lebih rendah dibanding yang di ujung buah. Ini yang berpengaruh terhadap perkecambahan biji pepaya.

 Untuk mendapatkan bibit yang baik dan pertumbuhan tanaman yang baik, sebaiknya dilakukan pembibitan dahulu baru dipindah tanam di lapangan.

Air yang berlebihan di dalam kantong plastik justru dapat menghambat pertumbuhan bibit pepaya. Kemudian biji pepaya ditanam pada kantong plastik, 1 kantong plastik ditanami 1 biji.

Selama di pembibitan bibit pepaya harus selalu mendapat air yang cukup. Pada umur 1 bulan bibit pepaya diberi pupuk. Bibit yang sudah siap tanam diambil dari kantong plastik dengan cara merobek kantong plastik.

Sunday, June 9, 2013

Tips Menanam dan Merawat Tanaman Bonsai

Tips Menanam dan Merawat Tanaman Bonsai
Tips menanam dan merawat tanaman bonsai - Tanaman bonsai merupakan sebuah seni yang hidup karena membutuhkan waktu tenaga dan pikiran untuk membuat sebuah bonsai yang indah dan sempurna . Ada beberapa  tips merawat dan menanam bonsai, berikut tipsnya : 
 
Tahap-tahap penanaman tanaman bonsai :
  1. Mempersiapkan tempat penanaman atau pot ,pot yang digunakan harus mempunyai lubang pada bagian dasarnya sehingga air sisa penyiraman dapat merembes keluar ,agar tanah tidak terbawa air maka lubang tersebut sebaiknya di tutup dengan kawat kasa atau batu kerikil . setelah itu barulah pot diisi dengan tanah yang subur .
  2. Memindahkan tanaman kedalam pot ,untuk memindahkan tanaman kedalam pot harus di lakukan dengan hati-hati dan cepat ,pertama siramlah tanah di sekitar tanaman dengan air agar ketika tanaman diangkat tanah tetap melekat pada akarnya ,kemudian ambillah jaga agar tanah tetap menempel pada akar tanaman stelah tanaman diambil buanglah sebagian tanah yang menempel pada akar tetapi jangan sampai merusak akar tanaman .potong dan buang akar tua yang telah mati lalu baru taruh tanaman kedalam pot atur hingga posisinya benar-benar sempurna .
  3. Pemeliharaan bonsai ,setelah penanaman tanaman bonsai kedalam pot bonsai harus terlindung dari sinar matahari hujan dan angin ,kelembaban tanah dalam pot juga harus dijaga jangan sampai tanah dalam pot kering .pemberian sinar matahari dilakukan setelah kurang lebih dua minggu tanaman tersebut ditanam ,pada tahap pertama pemberian sinar matahari cukup 1-3 jam saja kemudian secara bertahap dapat diperpanjang . 
  4. Pemangkasan ,merupakan cara unuk membentuk tanaman bonsai caranya dengan menggunting cabang-cabang yang kurang baik .pemangkasan dilakukan pada pangkal cabang untuk mencegah pengeringan pada bagian cabang yang tersisa .pemangkasan juga dilakukan untuk mengendelikan pertumbuhan cabang yang terlalu cepat .
  5. Pengawatan ,cara ini dilakukan untuk merubah arah pertumbuhan batang atau cabang biasa dilakukan terhadap batang yang belum tua karena masih mudah di bentuk . pelaksanaannya mula-mula kawat diikatkan pada pangkal batang kemudian kawat dilingkarkan mengelilingi batang ke arah atas sehingga menyerupai spiral ,batang atau cabang dapat di bentuk sesuai kebutuhan .
  6. Pemangkasan ,pertumbuhan daun yang terlalu lebat juga akan merusak komposisi dan keindahan tanaman bonsai maka harus dilakukan pemangkasan caranya dengan memetik beberapa daun yang tidak sesuai dengan komposisi yang diinginkan.

sumber : http://www.lebihhidup.com/2013/02/tips-menanam-dan-merawat-tanaman-bonsai.html

Saturday, June 8, 2013

Penyebab Tanaman Tak Mau Berbuah


PENYEBAB Tanaman Tak Mau Berbuah
Menanam tanaman buah di pekarangan rumah memang menyenangkan, selain membuat udara sekitar bertambah sejuk hasilnya pun dapat kita konsumsi atau jual untuk tambahan penghasilan. Namun apa jadinya kalau tanaman mogok berbuah? Tentu saja hasil yang kita harap-harapkan tak akan kunjung tiba.

Nah, sebelum mencari tahu penyebab tanaman enggan berbuah ada baiknya kita ketahui syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu tanaman agar dapat menghasilkan buah sesuai dengan yang diharapkan.

Syarat Tanaman Agar Cepat Berbuah

1. Sifat tanaman harus sudah kita kenal betul, apakah bibit yang kita tanam memang merupakan bibit tanaman unggul yang mampu berbunga. Artinya, bibit tanaman tersebut bukan merupakan bibit keturunan tanaman mandul.

2. Makro-klimat tanaman terpenuhi. Artinya, lingkungan tempat tumbuh tanaman harus memenuhi syarat, baik iklim, tinggi tempat, unsur hara, curah hujan, maupun sinar matahari. Unsur hara yang paling berperanan dalam proses pembungaan adalah unsur P (phosfor), oleh karena itu unsur ini harus betul-betul tersedia.

3. Mikro-klimat tanaman terpenuhi. Lingkungan di sekitar tanaman sehat dan memenuhi syarat hidup tanaman. Yang termasuk mikro-klimat antara lain keadaan kebun, keadaan air tanah, suhu, kelembapan udara, dan perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit.

4. Keadaan tanaman harus sehat dan bebas dari serangan hama dan penyakit.

Setelah kita yakin benar bahwa tanaman buah-buahan kita telah memenuhi syarat-syarat di atas, maka kita bisa segera melakukan berbagai perlakuan untuk mempercepat terjadinya pembuahan. Misalnya dengan melakukan pemangkasan, pelukaan batang, pengairan, pemberian hormon, dan sebagainya. Tentu saja bibit yang kita tanam pun harus merupakan bibit hasil perbanyakan secara vegetatif (seperti: cangkokan, okulasi, stek dll).

Kegagalan Tanaman untuk Berbuah

Apabila ternyata tanaman yang kita miliki belum juga berbuah, tentu ada penyebab lain di luar syarat-syarat tersebut. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tanaman mogok atau gagal berbuah, yaitu:

1. Tanaman memang belum mencapai batas umur untuk berbuah. Batas umur untuk berbuah ini bergantung pada jenis tanaman itu sendiri.

2. Pemupukan dengan pupuk N (nitrogen) terlalu berlebihan, sehingga tanaman masih tumbuh terlalu lebat dan terlalu rimbun. Tajuk tanaman kurang mendapat cahaya matahari sehingga proses fotosintesis kurang menghasilkan karbohidrat, akibatnya penimpunan karbohidrat pun tidak maksimum sehingga bunga yang terbentuk sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

3. Tanaman yang kita miliki merupakan jenis pohon yang bunganya hanya bisa menjadi buah apabila ada pohon berbunga jantan yang tumbuh di dekatnya (misalnya pohon wuni, rukem, dan sebagainya).

4. Tanaman yang kita miliki merupakan jenis pohon yang berbuah bila bunganya mendapat sari bunga dari pohon yang sejenis, misalnya beberapa jenis pohon alpukat.

5. Tanaman menjadi mandul karena terjadinya mutasi gen.

6. Masaknya bunga jantan dan bunga betina tidak bersamaan waktunya. Akibatnya, sebelum terjadi pembuahan salah satu bunga telah gugur. Misalnya pada pohon kelapa.

7. Apabila tanaman buah-buahan kita telah berbunga lebat, tetapi pada akhirnya buah yang dinantikan tak juga kunjung muncul, ini dapat disebabkan oleh gugurnya bunga karena:

- kurangnya nitrogen dalam tanah,

- kurangnya air dalam tanah,

- batang bawah bibit hasil okulasi yang kurang baik,

- dan adanya serangan hama dan penyakit,

- hujan yang terlalu deras, angin yang terlalu kencang, kemarau yang panjang, dan sebagainya,

- penyemprotan pupuk daun yang tidak tepat waktunya. Dalam hal ini adalah penyemprotan yang dilakukan pada saat tanaman sedang berbunga. Jadi sebaiknya penyemprotan tidak dilakukan pada saat tanaman sedang berbunga.

Usaha Penanggulangan

Bila ternyata tanaman buah-buahan yang kita miliki tidak memenuhi syarat tanaman agar menghasilkan buah, sebaiknya kita segera melakukan usaha-usaha demi mengatasi hal-hal yang menjadi penyebab tanaman ngadat, tidak mau berbuah. Misalnya, tanaman buah-buahan yang telah kita tanam itu tidak sesuai dengan lingkungannya, iklim tidak cocok, curah hujan tidak sesuai, dan lain sebagainya, maka mau tidak mau tanaman tersebut harus dibongkar dan diganti dengan tanaman buah-buahan lain yang lebih sesuai dengan keadaan lingkungan.

Apabila tanaman milik kita termasuk jenis yang tidak menyukai banyak air, misalnya mangga, jambu biji, jambu monyet, maka jalan yang harus kita lakukan adalah mengadakan pembuangan air yang menggenanginya. Hal ini bisa kita laksanakan dengan membuat saluran yang cukup dalam di sekitar tanaman, sehingga bila turun hujan deras air tidak sampai tergenang.

Tanaman yang tumbuh terlalu subur dengan daun-daun yang lebat dan rimbun sebaiknya segera dipangkas dan dikurangi, terutama ranting yang membalik ke arah batang, begitu pula ranting yang tumbuh bersilangan. Sedangkan untuk mengurangi kesuburannya, bisa kita lakukan dengan jalan membuang kulit batang selebar lebih kurang 1 cm di sekeliling batang. Selain itu ada cara lain yang bisa kita lakukan, yaitu dengan memangkas sebagian akar. Ujung-ujung akar bisa dipotong dengan menggunakan singkup atau cangkul. Yang harus diperhatikan adalah bahwa akar-akar yang dipotong jangan sampai terlalu banyak, karena dikhawatirkan tanaman malah akan mati.

Untuk pangkal bawah yang kurang bagus, meskipun tanaman telah tumbuh baik tetapi bagaimanapun juga tanaman itu tetap harus dibongkar dan diganti dengan jenis pohon yang lebih cocok serta sesuai dengan batang atas. Begitu pula bila tanaman terserang hama dan penyakit yang dapat menyebabkan gugurnya bunga dan bakal buah. Masalah tersebut harus segera ditanggulangi dengan berbagai cara, seperti penyemprotan insektisida, penyuntikan, dan sebagainya.

Sumber: Membuat Tanaman Cepat Berbuah karya Saptarini N., Eti Widayati & Lila Sari, penerbit: Penebar Swadaya cet. XI th. 1997, hal. 4-7.

Friday, June 7, 2013

Contoh Model Kandang Baterai Untuk Ternak Puyuh

andang burung puyuh petelur yang akan saya sajikan ini merupakan kreasi dari mas Wiwid PT Peksi Gunaraharja. namun kata beliau, model kreasi ini boleh di-share untuk dunia perpuyuhan di Indonesia dan dimanapun berada.

Kandang puyuh petelur ini berbahan kayu dan dinding serta alas dari kawat ram. Mempunyai kelebihan yang menjadi andalan yaitu model alas slorok (bahasa jawa) artinya alas kandang dan tempat kotoran burung dapat di tarik dan dipasang kembali. Menurut saya model kandang ini sangat menarik, selain praktis juga sistematis, cocok untuk peternak puyuh yang memiliki lahan terbatas.

Saya yakin hanya dengan melihat foto model kandangnya, para pembaca akan dapat dengan mudah meniru untuk membuatnya.

Kandang baterai untuk ternak burung puyuh tersebut mempunyai ukuran standar yakni:

  • panjang : 120 cm
  • lebar dalam : 60 cm
  • tinggi : 180 cm

Jika para peternak ingin membuat kandang yang lebih besar maka tinggal menyesuaiakan ukurannya.


Sehingga untuk ukuran kandang seperti gambar tersebut, tiap ruangan idealnya diisi 35-40 ekor burung puyuh petelur. 

Patokan atau standar rumus untuk kapasitas kandang adalah [panjang x lebar] / 222, ukuran ini akan membawa kondisi yang ideal bagi kelanjutan pemeliharaan burung puyuh petelur, baik produktivitasnya, umur produktivitasnya, dan yang jelas ya kesehatannya. Biarpun akhirnya semuanya kembali pada perawatan.



Demikian desain model kandang burung puyuh petelur yang saya dapatkan gambarnya.

Semoga bermanfaat dan sukses selalu beternak puyuhnya...

CARA MEMBUAT KOMPOS SENDIRI

Keranjang Takakura adalah keranjang pembuat kompos (komposter) yang sangat ringkas dan praktis. Sesuai dengan namanya keranjang ini merupakan buah pemikiran pak Koji Takakura dari Jepang.


Sebetulnya kit keranjang Takakura ini pernah saya beli di kantor RW lingkungan saya, sudah satu set: keranjang dengan tutupnya dan kain penutup, dua buah bantal sekam, satu sekop tangan, sekam dengan bio starternya. Sesudah dipakai beberapa kali bantal sekam kelihatannya membusuk dan ada binatang-binatang (!) didalamnya jadi saya memutuskan untuk meremajakan keranjang ini.
Yang akan kita buat sekarang ini adalah keranjang Takakura versi yang sangat mudah.

Barang-barang yang musti disiapkan:

1. Keranjang laundry dengan tutupnya 1 buah. Harganya kurang lebih Rp 80.000



2. Kantung jaring untuk penutup nasi (bisa dibeli di tukang kelontong di pasar tradisional) 2 buah @Rp 5.000

3. Sekam 4 kantung (beli di tukang tanaman) Rp 10.000
4. Kardus aqua (gratis atau beli kardus bekas Rp 1.500 di warung).
5. Benang dan jarum untuk menjahit bantal sekam.
6. Kain penutup keranjang (buat sendiri yah..)

Cara membuatnya:
1. Kardus aqua diplester tegak ke empat sisi bawahnya, sedangkan sisi atasnya dipotong sedikit supaya tingginya pas dengan keranjangnya.




2. Kantung jaring diisi dengan sekam lalu dijahit sisi atasnya supaya sekamnya tidak keluar. Jahit dengan gaya bebas semampunya anda OK?? Bentuk akhir mirip bantal sekam, lebih padat lebih bagus. Buat dua buah.


3. Kardus aqua ddimasukkan kedalam keranjang. Tekan-tekan supaya masuk dan pas sehingga keranjang bisa ditutup. Masukkan satu buah bantal sekam didasar keranjang. Ini gunanya supaya cairan sampah dan kompos tidak merembes.
4. Tuang sekam 1 kantung kedalam keranjang. Masukkan tanah satu sekop tangan dari halaman anda sebagai bio starter. Tutup dengan bantal sekam yang satu lagi.
5. Simpan satu kantung sekam dalam wadah dan simpan dekat keranjang ini. Sekam ini untuk menutup sampah yang baru anda masukkan kedalam keranjang. Sekam ini juga ditambahkan kalau isi keranjang terlalu basah.
6. Keranjang takakura anda sudah siap untuk menerima sampah organik!!



Tips:
  • Keranjang ini cocok untuk keluarga kecil atau anak kost/single. Keranjang malahan bisa disimpan dalam kamar kost, walaupun saya tidak sarankan karena kadang keranjang didatangi semut-semut. Simpan keranjang di tempat teduh. Jangan lupa menyapu area bawah keranjang secara berkala supaya tidak banyak semut atau ceceran sekam disekitarnya.
  • Sampah yang dimasukkan keranjang sebaiknya berupa daun-daunan/sayuran/buah. Tidak disarankan membuang sisa-sisa protein/tulang/ayam/ikan/daging walaupun beberapa orang mencoba membuangnya di keranjang takakura dengan hasil yang bagus. Keranjang yang berfungsi baik pembusukan berjalan cepat, tidak berbau, suhunya hangat. Malahan pada pagi hari kalau keranjang dibuka terlihat keluar uap hangat. Iris-iris sampah supaya penguraiannya cepat.
  • Buang sampah organik dapur dibaskom saringan dalam bak cuci piring. Biarkan sampah terguyur air cucian piring. Tutup dengan penutup. Gunanya supaya sampah sayuran tercuci dan telur-telur lalat tercuci untuk mencegah tumbuh belatung di keranjang takakura.
  • Kalau sampah di baskom saringan sudah penuh baru masukkan ke dalam keranjang takakura. Tutupi lagi dengan sekam baru beberapa sekop. Ini membuat pembuangan sampah lebih praktis (misalnya 2 kali sehari). Prinsip dalam membuat kompos adalah ‘bom organik’ yaitu membuang sampah dalam jumlah besar setiap kalinya, daripada membuang sampah sedikit-sedikit ke dalam keranjang. Setelah itu guyur sampah dengan air sedikit saja supaya pembusukan terjadi. Lebih bagus kalau airnya cucian beras atau air manis/gula.
  • Perhatikan perbandingan sekam/tanah dengan sampah, harus seimbang. Kalau isi keranjang mulai penuh atau berair masukkan sekam dan tanah yang baru. Lama kelamaan anda akan bisa mengira-ngira supaya pengomposan terus terjadi.
  • Kalau proses pengomposan terjadi dengan baik, sisi luar keranjang akan terasa hangat kalau disentuh. Karena proses pengomposan ini ‘aerob’ atau membutuhkan oksigen, isi keranjang sebaiknya diaduk-aduk dengan sekop tangan setiap hari.
  • Kalau keranjang sudah penuh (cukup lama, bisa 3-4 bulan tergantung volume sampah anda) biarkan saja keranjang ini dan gunakan keranjang lain untuk membuang sampah anda (jadi buat dua keranjang takakura). Kompos didalam keranjang pertama lama kelamaan akan mengering dan terperam. Kalau sudah kering isi keranjang ini bisa dihamparkan disekitar pohon buah anda atau untuk tanaman hias setelah terlebih dahulu dicacah (saya tidak melakukannya, tapi langsung disebar).
  • Cara lain isi keranjang yang sudah penuh dituang keatas karung plastik. Sampah yang belum terurai dimasukkan lagi kedalam keranjang. Sampah yang sudah terurai (kompos) diangin-anginkan diatas karung plastik di tempat teduh sampai mengering (jangan dijemur) kurang lebih seminggu. Kalau sudah kering bisa disebar di kebun anda.
Selamat mencoba!!

Thursday, June 6, 2013

Artikel Pertanian Indonesia Tentang Penerapan Pola Mina Padi

Indonesia adalah negara agraris atau negara pertanian, di mana mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Kebanyakan penduduk negeri ini bercocok tanam dan mengelola tanah sebagai sumber kehidupannya. Oleh karena itulah, maka artikel pertanian Indonesia menjadi hal penting untuk meningkatkan eksistensi tersebut.

Artikel pertanian Indonesia diharapkan dapat menjadi satu sumber informasi bagi para petani. Hal ini sangat penting sebab perkembangan pola kehidupan menjadikan adanya penemuan penemuan baru, terutama dalam bidang teknologi pertanian. Dan, sebagai petani, maka seharusnya berbagai informasi ini kita dapatkan secara mudah.

Informasi mengenai berbagai teknik dan perkembangan teknologipertanian merupakan sumber pengembangan dan peningkatan hasil usaha tani. Dan, semua informasi tersebut umumnya berupa artikel pertanian Indonesia. Dalam artikel itulah, para ahli menuliskan berbagai penemuan yang sudah didapatkan dari berbagai penelitiannya. Salah satunya adalah mengenai pola tanam Mina � Padi, yaitu menggabungkan penanaman padi dan penebaran ikan di lahan yang sama.

Untuk menerapkan pola pertanian Mina � Padi ini, maka kita dapat melakukan beberapa langkah berikut:

Persiapan Lahan Persawahan

Pembangunan Nasional mempunyai tujuan diantaranya adalah untuk dapat meningkatkan pendapatan petani. Dan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efektivitas pengolahan dan penggunaan lahan, misalnya dengan menerapkan teknologi tanam mina padi pada tanah persawahan.

Pada sistem ini, ikan dipelihara secara bersamaan, yaitu ikan dan padi pada satu lahan. Sistem pemeliharaan mina padi, maka kita dapat memelihara ikan untuk satuan waktu sekitar 30 hari. Dari kondisi ini, maka kita akan memperoleh ikan yang mempunyai bobot 1 kg untuk setiap 30 � 40ekor ikan. Waktu pemeliharaan ini sesuai dengan masa tanam pada proses penyiangan padi pada tahap pertama dan kedua.

Penerapan sistem pemeliharaan mina padi ini diarahkan agar :

1. Dapat semakin meningkatkan penghasilan atau produktivitas lahan

2. Pendapatan petani dari lahan semakin meningkat

3. Kualitas makanan bagi penduduk pedesaan dapat meningkat secara signifikan.

Sementara itu, agar kita dapat mengembangkan sistem mina padi ini, maka kita harus memenuhi beberapa persayaratan tertentu, yaitu:

1. Pematang keliling pada petakan sawah harus yang kuat dan dapat menahan air serta tidak bocor.

2. Lebar pematang sawahnya sekitar 30-50 cm dengan ketinggian 40-50 cm.

3. Untuk saluran pemasukan air dan pengeluaran air diberi saringan yang dibuat dari kawat kasa, bambu atau bahan lainnya untuk menghalangi ikan keluar dari lahan sawah.

4. Untuk pengaliran air dapat dibuat secara lurus atau menyudut pada diagonal lahan.

Penanaman Ikan

Untuk menerapkan pola mina padi, maka jenis ikan yang paling banyak dipelihara, ditanam dalam hal ini adalah ikan mas. Ikan ini kita tebarkan ke lahan persawahan setelah 4 hari penanaman padi. Untuk pemeliharaan yang bagus, maka kita menebarkan ikan dengan ukuran yang sama.

Jika ikan yang kita tebarkan berukuran antara 2 � 3 cm, maka penebarannya adalah sebanyak 2 � 3 ekor tiap meter persegi luas lahan. Tetapi untuk ikan ukuran 3 � 5 cm, penebarannya sebanyak 1 � 2 ekor tiap meter perseginya.

Sementara untuk menjaga keberadaan dan pertumbuhan ikan, maka kita menambahkan makanan tambahan dari dedak, yaitu gilingan lembut kulit padi sejumlah 2 sampai 4 kg setiap hari untuk setiap hectare lahan mina padi.

Jika semua langkah telah kita lakukan, maka dalam waktu 30 sampai 40 hari kemudian ikan kita sudah yang kita tebarkan, yang berukuran 2 sampai 3 cm sudah mencapai ukuran 3 � 5 cm, sementara yang berukuran 3 � 5 sudah mencapai ukuran sebesar 5 � 8 cm.

Hasil Mina Padi

Sebagaimana sudah kita jelaskan di awal, model pengelolaan lahan sawah ini menerapkan pola penanaman padi dan ikan secara bersamaan pada satu lahan, maka hasil yang kita peroleh-pun ada dua hal, yaitu ikan dan padi. Jadi keuntungan yang kita peroleh adalah berasal dari penanaman padi dan juga dari penanaman ikan.

Pertanian memang perlu dikembangkan dan dilakukan langkah inovatif agar keberadaannya tidak statis. Dengan demikian, maka artikel pertanian Indonesia akan terus berkembang dan tidak lagi konvensional. Tetapi, permasalahannya adalah, siapkah para petani menerapkan konsep ini?.


Sumber : http://www.anneahira.com
Penulis : Anne Ahira
 

Sample text

Sample Text

Sample Text